Istana pasir yang
tersapu ombak
lebur menjadi butiran
dan tak lagi nampak
lenyap terbawa
gulungan air
dan ikut bersamanya
mengalir
Istana yang
mengumpamakan dunia kita
dibangun menjadi
sebuah tempat teduh untuk kita
untuk kita mengalun
kisah setiap hari
hari-hari yang tak
akan mati
Kini dunia kita
hanyalah nama
derasnya air dan
besarnya gelombang menghanyutkan dunia kita
tak lagi kita di
dalamnya bersama
ya, tinggal sebuah
nama, nama kita
Lalu kita terpisah,
namun, kadang
gelombang itu mempertemukan kita
dan sekejap kembali
menyebak
menjauhkan kita yang
akan bersama lagi
Aku bingung,
karena sendiri di sini,
kalian di mana?
sejauh itukah
gelombang membawamu?
Aku pun terdampar di
dunia baru
masihkah kalian
bertahan di dunia kita?
atau terbawa di duniamu
dan bagaimana
keadaanmu?
Mungkin, harus
ikhlasku meninggalkan nyaman dunia kita
aku akan memulai di
duniaku
dan kau tetap berada
di dunia itu atau pergi mengikuti arus dengan duniamu
entah apakah aku mampu
menjelajahi duniaku dan menjauh dari dunia kita
Dunia yang mengajarkan
arti memberi dan menerima
dunia yang membawa
arti kebahagiaan
dunia yang memberikan
arti kebersamaan
dan dunia yang
mengenalkan kita, kita yang mengaku persaudaraan
Hanya berharap...
gelombang besar kembali hadir membawa aku dan kamu pada dunia kita